KORBAN LAPINDO MENGGAPAI ASA DI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Jumat, 09 November 2012 Komentar: 1 comment
Lokasi Anda: Home » » KORBAN LAPINDO MENGGAPAI ASA DI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kami panjatkan puji syukur ke hadirat ALLAH SWT yang melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah Nya kepada kita sehingga saya bisa berbagi pengalaman, cerita kehidupan saya (Riwayat hidup) kepada Rektor UNESA Bpk Prof.Dr. Muchlas Samani M.Pd yang telah menerima saya di PTN UNESA Selanjutnya Bpk Pembantu Rektor III Prof. Dr Warsono, M.S. Selaku Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Surabaya dan saya sangat berterima kasih sekali bisa masuk di UNESA melalui Jalur PMDK Beasiswa Bidik Misi. Disini saya mengucapkan beribu-ribu Terima Kasih kepada semua Pegawai kerja di UNESA yang telah menghubungi saya. Bahwa saya di terima di Fakultas Ekonomi jurusan Pendidikan Ekonomi S1 Prodi Administrasi perkantorann. dan Mudah-mudahan saya menjadi seorang Guru .Amin/Dosen .., Dimana guru yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Semoga cerita yang sedikit ini bisa di fahami, bisa di baca oleh siapa pun dan selanjutnya saya akan memperkenalkan diri dan semoga cerita ini bermanfaat bagi semuanya. Bila ada kata yang kurang berkenan saya minta maaf sebesar –besarnya
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Anis Watul Maghfiroh
Nama Lengkap : Anis Watul Maghfiroh
Nama Panggilan : Anisa / Anis
Tempat,tgl ,lahir : Sidoarjo 28 desember 1990
Agama : Islam
Alamat Asal : Ketapang Keres – Tanggulangin
NIM : 108554064
Fakultas/ Jurusan : Ekonomi / S1 Pendidikan Ekonomi
Prodi : S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran
Riwayat Pendidikan Sekolah
1. MI. Salafiyah Ketapang keres Tanggulangin
2. MTS.N Sidoarjo sampai kelas 2 saja karena tidak ada biaya untuk meneruskan akhirnya putus sekolah 1 tahun . saya bekerja untuk meneruskan sekolah lagi yaitu di SMP. Terbuka dimana sekolah ini bukan sekolah formal seperti sekolah yang lain . sekolah ini masuknya hanya seminggu 2/ 3 hari
3. SMK PGRI 13 Surabaya Alhamdulillah bisa mengikuti UNAS ( ujian nasional dan sampai lulus
4. UNESA ( Universitas Negeri Surabaya ) 2010
Nama lengkap ku Anis watul maghfiroh . panggil saja aku Anis aku lahir dan menghabiskan masa kecilku di desa Ketapang Kecamatan: Tanggulangin Kabupaten sidoarjo bersama bapakku M.yusron . Pait getir manisnya kebersamaan yang aku rasakan bersama orang tua tunggal ku . Aku masih ingat betul rasanya di gendong bapak sambil berjualan tas, sabuk, dan topi dipasar turi. Kadang-kadang bapakku juga membawa sandal,sepatu atau hasil kerajinan yang khas dari Sidoarjo.Aku juga masih mengenang saat bapak menggunduli rambutku karena tidak sempat dan tidak bisa menguncir rambut ku Bapak juga selalu mengajak aku sholat berjamaah di masjid di sela-sela waktu berjualan.
Bagiku orang tua ku adalah bapak .Pernah saat aku menginjak usia kelas 1 SD, Aku bertanya kepada bapak tentang siapa ibuku tapi bapak selalu menangis dan Mengalihkan perhatian dan Aku tidak mau menyakiti bapakku dengan pertanyaan ku. Yang penting bapak tidak pernah berhenti menyiramku dengan cinta kasihnya. Bapakku seorang pekerja keras. Mulai pagi sampai sore berjualan, kemudian bapak bekerja serabutan di pabrik rotan dekat rumah. Uang hasil keringat bapak, ditabung untuk memperbaiki rumah gedheg (Bambu). Selepas sholat isya, bapakku mulai bekerja sebagai tukang merangkap kuli di rumah sendiri. Sambil menata batu bata, bapak menyuruhku menghafal surat- surat dalam jus Amma. Kadang bapak menyuruhku menyenandungkan Shalawat Nabi. Kata bapak, suara ku bisa memberi semangat agar lebih giat bekerja supaya rumah tembok kami cepat berdiri. Tidak terasa semangat bapak membuat fisiknya tumbang Beberapa minggu setelah aku masuk MTs Negeri. Bapakku sakit liver, perutnya membesar dan tubuhya menguning aku membawa kerumah Rumah sakit umum. Alhamdulillah semua biaya pengobatan bapak ditanggung pemerintah Tiga minggu di Rumah sakit membuat bapak segar dan merasa sehat kembali. Kami sudah kembali kerumah kami. Bapak kularang mengerjakan pekerjaan yang berat. Aku yang melakukan pekerjaan rumah tangga mulai dari memasak nasi,mencuci, dan membersihkan rumah .
Tidak ku sangka jika bapak lupa lagi dengan penyakitnya bapak asyik meneruskan pembangunan rumah kami menata bata,menyemen,memasang genting. Lega rasanya separuh rumah sudah jadi, walaupun kamar mandi belum ada untuk sementara bapak memakai BAK plastik untuk menampung air.
Aku sudah kelas 2 MTs. N, sudah punya rumah sederhana dan bahagia walaupun dalam himpitan Ekonomi. Malam itu bapak merintih “Nis , tolong panggilkan Cak Askur Bapak minta di bikinkan Jahe Telur. Cak Askur adalah teman bapak. Sambil berlari ketakutan ku kuatkan semangat ku untuk sampai di rumah Cak Askur. Jarak rumah ku dengan rumah Cak Askur kira-kira 700 M. Tak apalah aku singkirkan ketakutan ku asal bapak sembuh karena kulihat bapak dari tadi keringat keringat dingin mengucur dahinya dan wajahnya pucat sekali.
Ku ketuk pintu rumah Cak Askur berulang kali hingga pintu di buka oleh istri cak askur “ada apa Nis” Tanya istri Cak Askur .
“Bapak , sakit Mbak
“Bapak minta di panggil kan Cak Askur jawab ku
“Maaf , Nis Cak Askur tidak Ada . dia sedang keluar kota “jawab istri cak askur
“Ini ku beri telur kampung supaya Bapakmu segar,Sehat kembali . Trima kasih mbak .
, Sambil berlari- lari ku pegang erat telur untuk bapakku dalam kepekatan malam.
“Pak Cas Askur keluar kota, tapi istrinya membawakan telur ayam kampung bapak”kata ku
“Bapak diam saja sambil menatapku dengan matanya yang semakin sayu meredup kusuapi bapakku dengan telur ayam kampung pemberian istri Cak Askur .
Paginya harinya bapak kulihat bapak agak segar, Pagi itu bapak minta di belikan Nasi Rawon kesukaannya Warung itu lumayan Jauh dari rumahku. Tapi karena aku capek, ku tolak sambil memberikan alasan. Mbak Rita gak jualan, pak . warung nya tutup “kata ku
“Gak mungkin Mbak Rita gak mungkin tutup “kata bapak
“ Iya , pak. tutup kata ku berbohong
kutinggalkan beliau sendiri di rumah karena aku harus ke sekolah. lima hari setelah sakitnya bapak, Kulihat beliau semakin segar dan sehat . Pagi itu bapak ku tinggal ke warung.
Tapi bapak sudah sarapan nasi telur dadar buatanku. Dengan langkah riang aku menuju ke sekolah. Pukul 13:00 sekolah sudah usai ku kayuh sepeda menuju rumah. Beberapa puluh meter dari rumah ku lihat Cak Junaidi tetanggaku berteriak panik.
“Nis , Bapak mu !
“Kenapa, Cak ? Tanya ku
“Sepertinya Wiridan keras sekali sambil memanggil ALLAH….ALLAH…..ALLAH
Cepat-Cepat ku tinggal kan sepedaku. Ku kayuh kakiku masuk ke rumah. Sambil berteriak memanggil Bapak. Posisi bapak berbaring sambil bersedekap. Bapak memandang sambil tersenyum kemudian mengucap syahadat dan menutup matanya.
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun . Semua tetanggaku datang. Ada yang mengurus pemakaman ,menenangkan Aku sampai ada tetangga yang bertugas menerima uang duka cita Aku sudah tenang, Tapi malam ini aku harus tidur di rumah sendiri. Para tetangga sudah pulang setelah seharian membantu pemakaman bapakku. Hingga 2 Minggu aku tidak bisa tidur selalu ku ingat bapakku, satu-satunya keluarga dan orang yang menyanyangi ku. Aku Limbung dalam kesendirian, sekolahku berantakan aku putus sekolah. Aku butuh biaya untuk makan. Akhirnya aku bekerja di sebuah counter Hp. Bekerja di counter Hp tidak membuat aku puas. Aku masih ingin sekolah. Aku juga bisa melanjutkan sekolah melali SMP Terbuka di mana sekolah ini tidak seperti sekolah formal seperti sekolah aku dulu. SMP Terbuka ini masuknya hanya Satu minggu pertemuannya sama bpk/ ibu guru hanya 2hari. Alhamdulillah aku bisa melanjutkan sekaligus bisa mengikuti UNAS ( ujian nasiaonal) dengan mendapatkan Ijasah SMP. Akhirnya aku masuk pon-pes di Gresik atas bantuan seorang donatur. Ditengah harapan ku yang bersinar, Bencana datang lagi. Kali ini adalah bencana yang tidak bisa untuk menata hidup ku, yaitu Lumpur lapindo . sering mengalirnya lumpur yang tidak henti, Aku tidak betah tinggal di Gresik. Atas bantuan donatur pula aku pindah ke surabaya. Menurut ku Surabaya lebih dekat dengan Tanggulangin , rumahku .
Atas bantuan Donatur pula Kini Aku sudah di Surabaya, bersekolah di SMK PGRI 13 Surabaya. mulai kelas 1 sampai kelas 3. jurusan Bisnis dan Manajamen. Penjualan. Setiap minggu sering ku tengok rumah ku yang sudah menjadi puing di tengah lumpur yang panas. Gentingnya sudah diambil orang yang tidak bertanggung jawab. Desa ku ketapang sudah menjadi kampung mati tidak berpenghuni.
Akhirnya aku sudah menjalani sekolah SMK bisa sampai lulus. setelah UNAS aku ingin sekali kuliah di Universitas Negeri akhirnya aku daftar di PTN Di Surabaya yakni di UNESA (Universitas Negeri Surabaya) Alhamdulillah aku di terima UNESA Melalui Jalur PMDK Beasiswa Bidik Misi
Bapak Anis akan selalu berjuang, berdo’a semoga lumpur Lapindo membawa Anis lebih baik. Walaupun rumah kita sudah terkubur lumpur tapi kenangan manis akan selalu Anis simpan Tidur lah bapak!!!!!....
Anis akan berjuang dengan do’a….
Kelompok:
Tinggalkan Komentar
1 komentar:
wa alaikumsalaam warohmatullohi ta'ala wabarokatuh,
alhamdulillah, semangat Anda menjadi bagian dari pencapaian kesuksesa.
semoga keberkahan dan kemudahan akan senantiasa Alloh limpahkan.
man jadda wa jadda, wa man saro ala darbi wa shola.
salaam
جزاكم الله خير الجزاء